RSS

Sabtu, 31 Maret 2012

Sekilas tentang komunitas kami, Earth Hour

Bertepatan dengan polemik dan kisruh penolakan mahasiswa dan elemen masyarakat di seluruh penjuru nusantara terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenakan tarif dasar listrik, bulan Maret ini masyarakat dunia kembali akan memperingati Satu Jam untuk Bumi (Earth Hour). Khususnya di Indonesia, tahun 2012 adalah tahun keempat penyelenggaraan Earth Hour dengan tema “Ini Aksiku! Mana Aksimu?”

Peringatan satu jam untuk bumi yaitu sebuah gerakan yang digagas Organisasi Konservasi Terbesar di dunia (World Wide Fund for Nature; WWF) dan dicanangkan sebagai hari bagi ikhtiar penyelamatan bumi dari kerusakan, berupa inisiatif global yang mengajak individu, praktisi bisnis, pemerintah, dan sektor publik lainnya di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu (hanya) dalam satu jam, pada hari Sabtu, 31 Maret 2012 pukul 20.30 – 21.30 (waktu setempat).

Earth Hour sebenarnya bukanlah tentang pengurangan energi selama 60 menit, namun sebagai aksi ekspresi bahwa hal kecil yang dapat dilakukan seluruh lapisan masyarakat, dari golongan suku, agama, ras, usia, dan jenis kelamin apapun dengan dilakukan dalam skala besar dapat memberi perubahan pada dunia. Ide memadamkan lampu di Earth Hour sebagai sebuah gerakan hemat energi yang salah satunya disumbang oleh penggunaan perangkat listrik sehari-hari di rumah kita.

Contoh kecil menurut catatan yang dilaporkan WWF tahun 2008 bahwa berdasarkan hitungannya, kegiatan kecil mematikan lampu selama satu jam di wilayah Jakarta menghemat 10 persen dari konsumsi listrik rata-rata per jamnya atau sekitar 300 megawatt. Daya itu cukup untuk mengistirahatkan satu pembangkit listrik dan mampu menyalakan 900 desa. Dengan dukungan penuh masyarakat, program itu juga mampu mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp200 juta. Mengurangi emisi CO2 sekitar 284 ton. Menyelamatkan lebih dari 284 pohon, karena satu pohon bisa menghirup CO2 sebanyak satu ton sepanjang hidupnya dan menghasilkan O2 bagi 568 orang. 

Pada Tahun 2011 lalu, aksi Earth Hour ini diikuti 128 negara di seluruh dunia, menjangkau 4.616 kota, dan melibatkan 1,3 miliar orang. Ini menjadi aksi sukarela terbesar yang pernah disaksikan umat manusia (NGI, 2012).

Belajar dari China 

Listrik telah menjadi tolak ukur majunya suatu peradaban bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia karena merupakan kebutuhan vital sebagai penggerak roda pembangunan masyarakat modern. Gerakan hemat energi tentu penting bagi segenap lapisan masyarakat, mengingat krisis energi terus membayang. Tentunya Earth Hour tidak bisa berhenti di satu jam saja, melainkan diharapkan bisa diadaptasi oleh pemerintahan di negara-negara partisipan untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi, dan berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan.

Kita perlu belajar dari negeri tirai bambu, China, setelah membukukan pertumbuhan ekonomi yang mencengangkan dan menjadi salah satu negara berkembang pesat, telah mengembangkan listrik tenaga angin dan menuju negara ketiga terbesar listrik tenaga angin menggeser Spanyol setelah Amerika Serikat dan Jerman pada 2010. Niat China mengubah sebagian energi mereka yang sebelumnya merupakan negara berkembang pesat dengan ketergantungan pada batubara (saat ini masih diperkirakan 70 persen) menjadi energi ramah lingkungan didukung keputusan pemerintahnya mengadopsi ketentuan hukum yang mewajibkan kebutuhan industri-industri diperoleh dari sumber energi terbarukan.

Energi Ramah Lingkungan

Indonesia tergolong negara yang kaya sumber daya alamnya, namun terjadi kesalahan kebijakan pengelolaan. Produksi minyak nasional terus menurun seiring bertambahnya usia sumur-sumur minyak yang ada. Di lain pihak, kebutuhan bahan bakar minyak di kalangan masyarakat kian tinggi sebagai dampak pesatnya pertumbuhan ekonomi. Akibatnya, Indonesiapun kini menjadi importir minyak.

Peluang pengembangan energi alternatif di Indonesia cukup besar, karena banyak potensi alam atau hayati yang bisa dimanfaatkan. Kekayaan gas alam dan batu bara melimpah, sinar matahari memancar sepanjang tahun, serta kekayaan sumber daya alam terbarukan yang tersedia dalam jumlah yang tak terhingga. Luas permukaan laut dipanaskan secara terus-menerus dengan bantuan sinar matahari, sekitar 90 persen dari energi matahari yang menyinari lautan ditampung oleh laut. Energi radiasi sinar mataharitersebut dapatmenghasilkan tenaga listrik yang dikenal dengan Ocean Thermal Energy Conversion, namun belum termanfaatkan secara optimal. 

Di Indonesia yang terletak di lajur sabuk gunung api, energi panas bumi (geotermal) sebagai sumber energi terbarukan saat ini belum termanfaatkan dengan baik. Sebagian besar sumber energi geotermal hanya dimanfaatkan sebagai objek wisata. Padahal, dengan meningkatnya kebutuhan energi dunia ditambah semakin tingginya kesadaran akan kebersihan dan keselamatan lingkungan, maka energi geotermal akan mempunyai masa depan yang cerah. Energi panas bumi di Indonesia mempunyai potensi 29.038 MW atau setara 1,1 juta barrel minyak per hari (sekitar 40 persen dari potensi dunia) namun hingga kini baru termanfaatkan 1,196 MW atau sekitar 4,1 persen dari total potensi di bawah Filipina  yang mencapai 2.000 MW dan Amerika Serikat  yang sampai 4.000 MW

Kampanye menyeluruh  untuk melawan pemanasan global dan kesadaran untuk berperan aktif melakukan hal kecil dan berpartisipasi mematikan lampu “satu jam untuk bumi” hanyalah contoh kecil upaya efisiensi energi sudah dilakukan namun memberikan suatu manfaat perubahan yang besar bagi ketahanan energi dan kelangsungan hidup planet  bumi. Tentunya upaya tersebut masih perlu ditingkatkan dan perlu mengingatkan semua orang bahwa bergaya hidup hemat energi tidak hanya dengan berpartisipasi di “satu jam untuk bumi” saja, tetapi aksi kecil ini harus terus dilakukan setiap hari sehingga membantu menyelamatkan masa depan bumi dan mahkluk hidup.

Kamis, 22 Maret 2012

Teori Kebenaran dalam Filsafat Ilmu


Ayu Sityamurti (1215101945)
Filsafat Ilmu
Kurikulum Teknologi Pendidikan


Soal:
1.    Teori Kebenaran
2.    Beda antara Benar dan Betul
3.    Beberapa macam kebenaran
4.    Contoh kebenaran ilmiah
5.    Apa ciri-ciri ilmu yang dianggap benar oleh orang-orang?
Jawab :
1.    Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya

Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :
1. Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia
2. Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio
3. Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya
4. Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan

Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran.

Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat
1. Teori Corespondence : menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.

2. Teori Consistency : Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.

3. Teori Pragmatisme : Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.

Kebenaran Religius : Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.


2.    
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Benar berarti 1 sesuai sebagaimana adanya (seharusnya); betul; tidak salah: apa yg dikatakannya itu --; jawabannya -- semua; 2 tidak berat sebelah; adil: keputusan hakim hendaknya --; 3 lurus (hati): orang ini amat --; 4 dapat dipercaya (cocok dng keadaan yg sesungguhnya); tidak bohong: krn diancam akan dibunuh, ia memberikan kesaksian yg tidak --; 5 sah: keputusannya --; 6 sangat;sekali;sungguh:mahal--bukuini; be•nar-be•nar a sungguh-sungguh: nasihat gurunya - dipegangnya;

b. Sedangkan Betul, menurut KBBI adalah 1 benar; sesungguhnya; tidak bohong: -- , dia adalah kemenakan saya; 2 benar; tidak salah; tidak keliru: pendapatan hitungan ini --; 3 sejati; bukan tiruan; bukan campuran; tulen: perhiasan yg dipakainya spt emas --; 4 tepat; persis: tembakannya -- mengenai jantungnya; 5 langsung (tidak serong): rumahku dng rumahmu berhadapan --; 6 lurus (tegak) benar: jalan yg --; berdiri --;

Pertama, kata benar digunakan sebagai pernyataan dari sebuah pengakuan terhadap kebenaran (adanya sesuatu). Terlebih dahulu  kita perlu menggunakan contoh terhadap ungkapan benar sebagai sebuah pengakuan yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak atau semua orang sepakat dengan realitas-realitas atau kenyataan bahwa ; tahi kucing busuk,  di sungai ada batu, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, ayam jago berkokok dan api mengeluarkan panas.

Pengakuan terhadap  hal-hal yang seperti itu atau pernyataan untuk hal tersebut adalah benar. Contoh lain adalah jeruk purut rasanya asam. Gula rasanya manis, kedua kenyataan itu  diakui dan dinyatakan sebagai benar. Pada tanggal 24 Desember 2004 terjadi gempa dan sunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Yang memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia adalah Ir. Soekarno. Kedua pernyataan tersebut diakui dan dikatakan benar . Karena sungguh ada terjadi dan pernah terjadi sebagai sebuah realitas. Keberadaanya itu tidak dapat dinafikan atu dipungkiri. Realitasnya itu harus diakui, maka untuk pengakuan terhadapnya adalah dengan menggunakan kata benar

Banyak lagi dan tidak terhingga contoh yang bisa dimunculkan, tetapi  contoh tersebut sudah memadai. Selajutnya penulis akan mengambil pengertian benar berdasarkan contoh yang telah diungkapkan tadi. Adapun pengertian benar yang dapat diambil adalah, bahwa  kata benar sebagai sebuah konsep ditujukan utuk menyatakan    ada-nya sesuatu yang tidak dapat dibantah atau dipunkiri ke – ada – nya itu.

Makanya  hal-hal yang berkaitan dengan  ada-nya sesuatu disebut dengan kebenaran. Kebenaran  sebagai  hal-hal yang berkaitan dengan apa yang ada, adanya sesuatu  diwujudkan atau didukung oleh zat dari  yang ada , sifat-sifat dari   yang ada dan bentuk atau model dari  yang ada. Jadi kebenaran itu adalah adanya sesuatau dengan segala atributnya. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan apa yang ada adalah apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi serta apa yang ada di antara langit dan bumi. Dengan kata lain apa yang ada sebagai isi alam raya ini dengan segala atributnya. Ada-nya sesuatu itu baik di langit ataupun di bumi dapat berupa benda fisik, berupa proses, kondisi atau situasi. Kontradiksinya adalah bathil artinya ungkapan untuk menyatakan apa yang tidak ada atau ditiadakan. Artinya kita harus menggunakan kata bathil untuk memberikan pernyataan dari sesbuah pengakuan terhadap sesuatu yang memang tidak ada atau ditiadakan. Tetapi kebanyakan kita ungkapan benar sering dikontradiksikan dengan kata salah atau keliru. Dalam hal ini perlu mendapat perhatian serius oleh kita semua.

Kedua konsep betul, dapat pula dijelaskan. Terlebih dahulu dikemukakan contoh-contoh untuk itu. Misalnya 2 + 3 = 5, bunga di taman (dalam keadaan layu) kalau disiram dengan air akan menjadi segar. Kedua  kenyataan tersebut diakui, pengakuan untuk itu digunakan kata betul. Contoh lain adalah air bila dipanaskan akan mendidih dan sebuah gelas bila dilemparkan ke batu atau kediding beton akan pecah.  Untuk memberikan pengakuan terhadap contoh tersebut kita gunakan kata betul.

Berdasarkan contoh-contoh diatas dapat diambil pengertian betul, yakni penunjukan tehadap  hubungan sebab dan akibat atau hukum kausalitas. Dapat dilihat pada realitas yang ada bila apa saja yang berbilang dua kalau ditambah  tiga   akan berakibat  terjadinya bilangan lima, maka kita mengakuinya dengan menyatakan dengan menggunakan kata betul . Kontradiksinya adalah salah artinya tidak ada menunjukan hubungan sebab dan akibat. Untuk hal ini dapat dikemukakan contoh lain misalnya  air kalau dipanaskan akan menjadi uap .  Pada penggunaannya kata   betul ini sering salah suai. Terkadang ada orang menggunakan kata benar terhadap pernyataan 5 + 2 = 7. Padahal pengakuan yang yang kita berikan sebaiknya adalah menggunakan  kata betul. Perlu juga kehati-hatian dalam penggunaannya.


3.    Macam-macam kebenaran :

Kebenaran dari suatu masalah dapat dibagi 3, yaitu :


Kebenaran Subjektif
Kebenaran yang lebih didasarkan kepada ego pribadi dan pandangan subjektif. Segala sesuatu masalah, bila kita menganggapnya benar dan merupakan fakta, maka itulah fakta dan kebenaran subjektif.

Contoh : Sampai sekarang masih ada sekelompok kecil orang yang tergabung dalam Flat Earth Society yang menganggap bumi ini adalah datar dan tidaklah bulat. Mereka menolak mentah2 semua pembuktian yang mendukung kenyataan bahwa bumi itu bulat. Foto2 bumi dari luar angkasa maupun peta bumi disebut sebagai penipuan besar2an yang dilakukan oleh NASA, MIR dan kartograf2 yang bersekongkol untuk membohongi penduduk dunia. Mereka hidup bahagia dengan keadaan dan kebenaran subjektif seperti itu.

Kebenaran Objektif
Kebenaran yang sebenar2nya, fakta yang merupakan kenyataan karena merupakan keadaan objektif yang sesungguhnya dari suatu masalah, sehingga inilah yang disebut kebenaran yang sejati. Yang harus diingat dari kebenaran sejati ini adalah kebenaran sejati tidaklah kekal.
Contoh : Bumi bulat (sebenarnya tidak bulat sempurna) merupakan kenyataan yang ada sekarang ini, terlepas dari apakah bumi itu berbentuk apa dulu ataupun di masa yang akan datang. Bukti bahwa bumi itu bulat telah dibuktikan dengan pelayaran dari barat ke timur, penerbangan mengelilingi bumi, perjalanan ke luar angkasa dan inilah kebenaran yang objektif, yang sejati. Namun apakah kebenaran ini kekal? Jawabannya tidak, karena kita tidak tahu kapan bumi akan berubah bentuk, misalnya ditabrak meteor atau ada perubahan besar yang menyebabkan bumi tidak akan menjadi bulat lagi seperti sekarang ini.



Kebenaran Konstruktif 

Kebenaran yang terbangun dan terbentuk dari pandangan dan opini massa dan banyak orang. Kebenaran seperti ini boleh merupakan kebenaran subjektif yang terkadang menyalahi kebenaran sesungguhnya, namun boleh juga merupakan kebenaran objektif yang sesungguhnya. Kebenaran seperti inilah yang biasanya banyak mendominasi arti dan makna kebenaran dalam dunia ini.

Contoh : Anggapan bahwa bumi itu datar pernah menjadi suatu kebenaran konstruktif di zamannya dulu sebelum ada pembuktian2 yang dapat diterima untuk mempertanyakan dan menggugat kebenaran konstruktif tersebut.

Jadi, hemat saya, kebenaran sekalipun itu kebenaran objektif tak usah dan harus dipaksakan kepada orang lain, karena masing2 individu mempunyai patokan kebenarannya sendiri, sekalipun itu salah adanya karena mereka hidup bahagia dalam kesalahannya itu. Tidak ada hak kita untuk merenggut kebahagiaan daripadanya.

Namun, adalah tanggung jawab moral masing2 individu, terutama yang mempunyai pengaruh luas dalam pemberian informasi semisal ilmuwan, jurnalis, media massa, pengajar, pemuka2 masyarakat untuk menyajikan informasi yang seobjektif mungkin guna memberikan pembelajaran dan produksi informasi yang sehat di dalam masyarakat. Termasuklah di dalamnya untuk mengajukan argumentasi yang benar buat mencegah pembelajaran yang cuma berdasarkan pembenaran subjektif yang salah kepada generasi muda yang akan menjadi tumpuan bangsa dan negara di masa depan.


4.    Apa ciri-ciri ilmu yang dianggap benar oleh orang-orang?

 Menurut Randall dan Buchker (1942) mengemukakan beberapa ciri umum ilmu diantaranya :
1.    Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama.
2.    Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan     karena
yang menyelidiki adalah manusia.
3.    Ilmu bersifat obyektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan
    metode ilmu tidak tergantung kepada yang menggunakan, tidak     tergantung pada pemahaman secara pribadi.

Menurut Ernest van den Haag (Harsojo, 1977), mengemukakan ciri-ciri ilmu, yaitu :
1.    Bersifat rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan     menggunakan akal (rasio).
2.    Bersifat empiris, karena ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman oleh panca     indera.
3.    Bersifat umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa     terkecuali.
4.    Bersifat akumulatif, hasil ilmu dapat dipergunakan untuk dijadikan objek penelitian selanjutnya.



Sumber :
http://van88.wordpress.com/teori-teori-kebenaran-filsafat/
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
http://jalius12.wordpress.com/2009/08/22/%E2%80%9C-b-e-n-a-r-%E2%80%9C/
https://iccsg.wordpress.com/2011/07/11/tiga-macam-kebenaran/
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/01/teori-kebenaran.html
http://www.slideshare.net/herdisaksul/apa-itu-ilmu


Sabtu, 17 Maret 2012

dia, hanyalah dia.

yang jelas, saya sangat rindu dengannya. yah, walaupun ia sudah menyakiti saya, tapi apa boleh buat, hati saya masih terbuka untuknya.

bodoh, itulah hal bodoh dalam diri saya. selalu berdiam diri menyimpannya dalam-dalam.

kulihat fotonya, ah dia semakin rupawan.

kulihat lebih dalam, ku teringat  perbuatannya.

bedebah! akhirnya aku terperanjat dalam api yang sulit untuk padam.

Selasa, 13 Maret 2012

Semua orang itu........ bersandiwara

Dunia ini panggung sandiwara, Cerita yang mudah berubah, Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani? Setiap kita dapat satu peranan, Yang harus kita mainkan, Ada peran wajar, ada peran berpura pura, Mengapa kita bersandiwara? Mengapa kita bersandiwara? Peran yang kocak bikin kita terbahak bahak, Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang, Dunia ini penuh peranan. Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan. Mengapa kita bersandiwara? Mengapa kita bersandiwara? Dunia ini penuh peranan. Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan. Mengapa kita bersandiwara?

Senin, 12 Maret 2012

Welcome Drink

Senangnya semua teman-temanku punya blog. wahahaha semoga keep writting ya.



welcome guys...............



.cheers.

Minggu, 11 Maret 2012

Ga to the Lau = Galau

Baiklah. 

blog gue (mungkin) dapet predikat "blog galau"
kasian, nasibmu malang hey blogku sayang~
lagi lagi blogku sayang blogku malang.
atau mungkin gue yang galau?
jadi salah gue dong?
ah, maaf ya blog ~
tapi tunggu, dari awal gue udah bilang,
gue buat blog untuk cerita,
cerita apapun. dari senang sedih (ya harus gue akuin lebih sering galau)
dari asam manis asin pahitnya kehidupan *sok*
ada yang bilang ke gue, "nanti kak septi galau lagi loh diblognya"
oke, statment itu ga gue tolak
inilah gue dan blog gue yang "mengalau"
gue bukan maksud mengumbar kegalauan
terkadang bahkan sering kali sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan lisan bisa dengan mudah diungkap dengan tulisan, atau pun sebaliknya
ya inilah gue dan blog gue
blog yang selalu nerima gue ketika gue "GALAU"
yang ikutan senang juga kalo gue cerita yang senang senang
ya, tapi ga bisa ngasih saran ketika gue butuh nasehat dari curhatan curhatan gue.
tapi blog gue yang paling setia
bahkan kalo gue lupa ga mampir
gue diemin
gue acuhin
gue lupain kalo gue sibuk
ya dia tetap ada
dan siap nerima curhatan gue , yang kata orang "GALAU"
atau mungkin "ga penting"
tapi ini blog gue,
tempat gue curhat (selain curhat ke ALLAH swt. dan ke orang)
ah, mungkin tulisan ini juga dibilang "GALAU"
yasudahlah
menerima saja,
karena mengelak pun tidak bisa ?
ini blog ku,
blog ku yang malang (mungkin)
tapi yasudahlah
keep writing, itu bagian terpentingnya
and dont forget to keep praying

ah,
bye

Learning on Facebook? Why Not? Its our inovation




     Facebook sendiri adalah suatu jejaring sosial yang memiliki User atau pengguna yang sangat banyak.  Disinilah para desainer pembelajaran melihat ada suatu ruang dalam Facebook yang bisa dijadikan media untuk pembelajaran (berdiskusi, membuat forum dsb). 
     Teknologi Pendidikan,  sebagai salah satu jurusan muda di UNJ juga melihat peluang yang sangat advantegeble (menguntungkan) akan kegunaan Facebook sebagai media pembelajaran. Disini, mereka menggunakan social network Facebook sebagai media diskusi pada salah satu mata kuliah, yaitu Difusi Inovasi Pembelajaran. Para dosen paham jika semua mahasiwa teknologi seharusnya mempunyai daya interest akan sistem belajar seperti ini. Karena pemanfaatan facebook sendiri memberikan usaha tidak sadar kepada mahasiswa untuk belajar.
        Selama proses pembelajaran melalui media Facebook, dosen menemukan suatu problem yaitu tingkat keaktifan mahasiswa dalam merespon suatu pertanyaan dari hari ke hari semakin rendah. Oleh karena itu, diadakannya analisis peserta didik melalui suatu survei. Peneliti mengadakan survei dengan melihat seberapa banyak repon/tanggapan para mahasiswa pada suatu kasus/pertanyaan.
Para mahasiswa diminta untuk menanggapi pertanyaan dosen mengenai “apakah facebook termasuk inovasi pembelajaran?”. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik tabulasi dalam mengambil data dari para respon per mahasiswa.


B.    Hasil Survey

        Grup tertutup DIP didalam Facebook tentu sudah memiliki sejumlah anggota (yang terdiri dari mahasiswa) dan dosen sebagai adminnya. Pada grup reguler 2010, jumlah keseluruhan anggota grup sebanyak 33 orang (termasuk 2 dosen sebagai admin).
      Pada pertanyaan dosen yang meminta mahasiswa menanggapi “apakah grup facebook DIP merupakan inovasi pembelajaran?” dapat didata berapa banyak mahasiswa yang menjawab/merespon pertanyaan tersebut. Hasil dapat dilihat melalui sebuah tabel berikut :














        Pada tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar atau kira-kira 98% dari total mahasiswa merespon pertanyaan tersebut. Data ini juga bisa disajikan dalam Grafik atau Diagram Pie seperti ini:


















        Kemudian pada kategori pertanyaan berikutnya adalah ketika survey berkaitan tentang jawaban mahasiswa yang terdiri dari berbagai macam kategori, seperti “YES” , “NO” dan “YES & NO”, pada survey ini dapat digambarkan sebuah grafik untuk memperjelas hasil :














Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa respon mahasiswa seperti berikut :

















Setelah itu pada survey yang terakhir adalah mengenai jumlah beragam/dinamika jenis alasan mahasiswa terhadap jawaban mereka sebelumnya, dari survey tersebut dapat dibuat grafik batang seperti berikut :














      Pada grafik diatas, disimpulkan bahwa jawaban dan alasan mahasiswa beragam, dari alasan yang beragam tersebut, beberapa alasan dapat dikategorikan lagi menjadi 6 katagori alasan, yaitu :
YES A : Beralasan bahwa Grup DIP Facebook merupakan sesuatu hal yang baru. (mengacu teori Rogers)
YES B : Beralasan bahwa Grup DIP Facebook merupakan suatu media pembelajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran DIP. (mengacu teori rogers)
YES C : Beralasan bahwa Grup DIP Facebook merupakan inovasi karena mencakup semua mahasiswa TP. (mencakup teori Rogers)
NO A : Beralasan bahwa Grup DIP Facebook tidak berkelanjutan (mengacu teori Reigeluth)
NO B : Beralasan bahwa Grup DIP Facebook tidak menyeluruh dan tidak mencakup semua aspek. (mengacu teori Reigeluth)
NO C : Beralasan bahwa Grup DIP Facebook bukan Inovasi karena grup tersebut bukanlah hal yang baru baginya.


      Pada grafik diatas, dapat dijabarkan lebih jelas berapa jumlah mahasiswa yang menjawab dengan menggunakan tabel :












C.    PEMBAHASAN


      Berdasarkan survey yang dibuat pada tanggal 7 Maret 2012 tepat pada pukul 21:03 WIB data yang dihasilkan menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa sudah merespon pertanyaan dari sang dosen yang diposting pada tanggal 28 Februari 2012 pada pukul 20:16 WIB.
Dari 31 mahasiswa, 29 mahasiswa sudah merespon pertanyaan tersebut dan 2 lainnya belum juga memposting.
    Dapat dianalasis bahwa mahasiswa dapat dengan mudah mengakses internet dan mengerti penggunaan Facebook. Dan mahasiswa lainnya masih belum bisa mengakses internet dengan mudah karena keterbatasan fasilitas maka hanya dapat merespon pertanyaan pada waktu tertentu saja (mungkin saat perkuliahan atau saat ia mempunyai uang untuk ke warnet).
      Dilain sisi, dilihat dari segi beragam jawabannya, dapat diuraikan dengan jelas bahwa sebagian besar memilih jawaban YES & NO. YES karena mahasiswa melihat dari definisi Rogers yang mengatakan bahwa suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Berdasarkan definisi tersebut, mahasiswa beranggapan bahwa Grup DIP Facebook itu termasuk Inovasi.
     Berbeda dengan yang menganggap  bahwa Grup DIP Facebook bukan sebuah inovasi karena mahasiswa lebih melihat atas pengertian Inovasi menurut Reigeluth yang mengatakan bahwa inovasi merupakan suatu proses perubahan secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam mencapai suatu tujuan tertentu dimana hal ini dilakukan untuk memperbaiki sistem yang telah ada sebelumnya dengan melibatkan berbagai aspek agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai . Mahasiswa beranggapan bahwa Grup DIP Facebook tidak mengandung prinsip berkelanjutan dan mencakup semua aspek seperti yang ada didalam definisi diatas.


D.    KESIMPULAN


        Teknologi Pendidikan adalah sebuah jurusan yang bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran agar terjadi proses peningkatan kinerja dan kemampuan intelektual dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta juga berusaha berinovasi dengan membuat media Facebook (melalui facebook grup) sebagai media pembelajaran Difusi Inovasi Pendidikan.
     Dari sebuah forum di Grup tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa tergolong aktif dalam forum tersebut, walaupun dengan perjalanan waktu yang cukup lama hingga baru semua mahasiswa didalamnya terlibat. Suatu forum mengenai kategori inovasi sebuah grup edukasi menghasilkan suatu kesimpulan yang dilihat dari berbagai tanggapan dari mahasiswa bahwa Grup tersebut adalah sebuah inovasi.
         Dilain sisi, agar grup ini dapat menjadi sumber belajar yang baik, setiap mahasiswa seyogyanya mempunyai kesadaran untuk selalu membuka dan melihat apa saja yang terbaru/postingan baru yang ada di grup tersebut. Karena kita semua tahu bahwa akses Facebook dizaman teknologi ini sangatlah mudah. Learning on Facebook? Why Not? Its our inovation.     


DAFTAR PUSTAKA 


Roger, Everett M. 1995. Diffusion of Innovations Four Edition.New York: The Free Press
http://learningandsocialnetworking.blogspot.com/2009/11/facebook-and-education-pros-and-cons.html
http://www.facebook.com/groups/168239919956693/
http://mashable.com/2011/04/26/facebook-for-schools/

Selasa, 06 Maret 2012

my past

yeah, we will see..



ayo jalan-jalan ke 39 tempatku menuntut ilmu sebelum kuliah di TP UNJ. dan Tokyo University (amiin)