RSS

Selasa, 12 Juni 2012

Katagori Adopter apakah para Lulusan Teknologi Pendidikan?

untuk mengingatkan kembali mengenai katagori adobter, disini saya akan jelaskan kembali mengenai katagori adopter. Katagori adobter pada difusi inovasi, terdiri dari 5 yaitu
1. 
Innovators
orang yang pertama kali mengadopsi inovasi. Individu-individu yang selalu ingin mencoba sesuatu yang baru. Kemampuan finansialnya harus cukup mendukung keinginan tersebut, karena belum tentu inovasi yang dicobanya menghasilkan sesuatu yang menguntungkan secara finansial. Mereka juga berhadapan dengan resiko ketidakpastian dalam mengadopsi inovasi. Tidak jarang inovator harus kembali kepada praktek atau metode lama karena inovasi yang dicobanya ternyata tidak sesuai dengan kondisi lingkungannya. 
2. 
Early Adopters (Perintis/Pelopor)
Orang yang menjadi perintisdalam penerimaan inovasi. Kelompok ini selalu mencari informasi tentang inovasi terbaru. Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.
3. 
Early Majority (Pengikut Dini)

para pengikut awal. Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi. kelompok seperti ini menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.
4. 
Late Majority (Pengikut Akhir)
terakhir dalam menerima inovasi. Mayoritas kelompok ini mengadopsi inovasi hanya setelah rata-rata anggota suatu sistem menggunakan inovasi tersebut. Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.
5. 
Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional)

sangat ketinggalan zaman dan menolak inovasi. kelompok yang paling bersifat lokalit di dalam memandang suatu inovasi. Kebanyakan mereka terisolasi dari lingkungannya, sementara orientasi mereka kebanyakan adalah pada masa lalu. Keputusan-keputusan diwarnai dengan pertimbangan apa yang telah dilakukan pada masa lampau, sedangkan interaksi mereka kebanyakan hanya dengan sesamanya yang mempercayainya tradisi lebih dari yang lain. Mereka memiliki kecurigaan yang tinggi terhadap inovasi, kelompok terdahulu telah berpikir untuk mengadopsi inovasi yang lain lagi. Semuanya bermula dari keterbatasan sumberdaya yang ada pada mereka, sehingga mereka benar-benar harus yakin bahwa mereka terbatas dari resiko yang dapat membahayakan ketersediaan sumberdaya yang terbatas tersebut.
Berdasarkan pertanyaan diForum FB DIP mengenai lulusan TP, termaksud dalam kategori adobter yang mana?
Dibawah ini, akan di paparkan mengenai kategori lulusan TP, dan berbagai macam alasan yang diberikan oleh mahasiswa yang mengikuti matakuliah DIP REG.
 
Hasil Survei Kategori Adopter DIP REG 2010
Indikator Jawaban
Indikator Jawaban
Jumlah Mahasiswa
Presentase
Innovators
21
68%
Early Adopters
1
3%
Innovators or Early Adopters
4
13%
Belum Menjawab
5
16%
TOTAL
31
100%
Diagram Batang :






Indikator Alasan
I     = Innnovators
EA  = Early Adopters
BM = Belum Menjawab
a. Diagram Batang
b. Diagram Lingkaran
 ket:
I1           : TP harus kreatif dan inovatif dalam memfasilitasi pembelajaran
I2           : TP sebagai agen perubahan dalam menciptakan inovasi dan memfasilitasi belajar
I3           : Menciptakan inovasi baru dalam pendidikan untuk memecahkan masalah belajar
I4           : TP untuk memfasilitasi belajar serta meningkatkan kinerja dengan menciptakan inovasi
I5           : Sebagai pintu gerbang masuknya ide baru dalam sistem sosial
I6           : Harus peka terhadap suatu inovasi
I7           : Menyadari inovasi sebagai solusi atas permasalahan
EA          : Memakai setelah melihat efek dari suatu inovasi
I/EA1     : Melahirkan benih atau sikap untuk dapat menjadi innovators
I/EA2     : Harus berinovasi dan cepat menerima inovasi
I/EA3     : TP seharusnya menjadi innovators tetapi terkadang kalah dengan industri
I/EA4     : Mudah bosan dengan nilai yang sudah baku dan cenderung mencari alternatif lain
Dari data yang telah diperoleh melalui hasil suvei pada kelas DIP REG 2010 dalam forum diskusi di Facebook mengenai menjadi kategori yang mana setelah lulus dari TP nanti, dapat dilihat bahwa jawaban terbanyak adalah masuk dalam kategori innovators. Mengapa?
Perlu kita ketahui bahwa innovators merupakan individu yang pertama kali mengadopsi inovasi dan mempunyai karakteristik petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, dan rata-rata kemampuan ekonomi tinggi. Dari jawaban yang beragam, telah ditemukan beberapa alasan yang berbeda. Mulai dari lulusan TP yang harus kreatif dan inofatif dalam memfasilitasi pembelajaran, TP sebagai agen perubahan, harus peka terhadap inovasi, dapat menciptakan inovasi baru untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja, juga sebagai pintu gerbang ide dalam suatu sistem sosial. Kata kunci dari semua alasan tersebut sebenarnya mengacu pada memfasilitasi dan meningkatkan pembelajaran. Karena pada dasarnya memang inovasi merupakan hal yang dilakukan secara sengaja untuk dapat meningkatkan kualitas maupun kinerja, dalam TP konteksnya adalah pendidikan.
Mungkin bila ada pertanyaan, apakah seorang innovators harus memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi? Pada dasarnya seorang innovators yang memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi tidak akan merasa rugi apabila inovasi tidak sesuai dengan kebutuhannya. Namun, bila tidak cukup dengan kemampuan ekonomi, seseorang dapat bekerja sama dengan pihak lain, apakah dalam bentuk donatur maupun sponsor. Karena kita berada dalam suatu lingkungan sosial.
Disamping itu, ada pula yang menjawab sebagai kategori early adopters dengan alasan bahwa kita sebagai adopters harus melihat dahulu efek yang ditimbulkan dari inovasi tersebut. Mungkin sebenarnya ini lebih termasuk ke dalam early majority yang penuh dengan pertimbangan. Karena early adopters juga mampu menerima ketidakpastian dari suatu inovasi. Sedangkan early majority penuh pertimbangan dalam mengadopsi suatu inovasi.
Dan jawaban yang terakhir adalah sebagai innovators dan dapat pula menjadi early adopters. Alasan mereka beragam, mulai dari tidak hanya harus berinovasi tetapi juga harus cepat dalam menerima inovasi, mudah bosan dengan hal yang baku dan mencari alternatif lain, dan kalah saing dengan industri. Memang seorang TP dapat menjadi innovators atau early adopters, tergantung pada kondisinya. Karena early adopters dipadang sebagai panutan, atau seseorang maupun kelompok yang memberikan panutan maupun pandangan kepada orang lain maupun kelompok lain dalam mengadopsi suatu inovasi.
Jadi, pada dasarnya lulusan TP nanti dapat menjadi innovators, early adopters, early majority, late majority, atau bahkan laggards. Idealnya memang seharusnya sebagai lulusan TP nanti kita harus menjadi innovators atau setidaknya early adopters dalam dunia pendidikan. Karena kita telah dibekali ilmu untuk memcahkan masalah belajar dan untuk memfasilitasi belajar agar belajar jadi lebih efektif, efisien, dan juga menyenangkan. Tapi juga tidak menutup kemungkinan akan menjadi kategori adopters yang lainnya. Karena niat, tujuan, ilmu, pengalaman, dan banyak hal lainnya yang menyebabkan individu berbeda-beda. Tetapi, diharapkan seluruh lulusan TP nanti termasuk dalam kategori innovators.
sumber : Rogers, Everett M, 1983, Diffusions of Innovations, Third Edition. New York: TreePress