Rangkuman Analisis Artikel dan Wawancara
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Pengembangan
Bahan Ajar Cetak
DISUSUN OLEH:
Ayu Sityamurti (1215101945)
Azzanudin
Fakhrezi (1215086081)
Ita
Rosfita (1215100010)
Mochammad
Zahrias (1215076069)
Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Jakarta
2012
Hasil Analisis 5 Artikel
|
Judul
|
Penulis
|
Sumber
|
Artikel 1
|
Menulis Buku Pelajaran?
|
Sholahudin
|
Http://Sholahuddin.edublogs.org/2010/05/01/menulis-buku-pelajaran
|
Artikel 2
|
Pembuatan Buku Teks Pelajaran
|
Agus Wiryanto
|
http://aguswaryanto.wordpress/pembuatan-buku-teks-pelajaran/2009/06/21
|
Artikel 3
|
Teknik Penulisan Buku Ajar PAI
|
Hendrayadi, S.Pd
|
|
Artikel 4
|
Pedoman Menulis Buku Ajar
|
Juliman Harefa
|
http://blog.uki.ac.id.julimanh/2011/10/21/pedoman-menulis-buku-ajar/
|
Artikel 5
|
Teknik Penyunan Text Buku Ajar
|
Drs.Kustiono, M.Pd
|
Http://www.prasko.com/2011/11/teknik-penyusunan-text-buku-ajar.html
|
Setelah
membaca 5 artikel diatas, dapat disimpulkan:
Buku pelajaran adalah kelompok
karya tulis ilmiah, tetapi dibuatnya bukan berdasarkan hasil penelitian, tetapi
materi pelajaran atau mata kuliah suatu ilmu pengetahuan tertentu sesuai
kebutuhan dalam pembelajaran bidang studi tertentu. Buku pelajaran menyediakan
materi yang tersusun untuk keperluan pembelajaran siswa. Peristiwa pembelajaran
terjadi dalam kegiatan interaksi dan komunikasi antara guru yang mengajar
dengan siswa yang belajar di ruang kelas. Dalam kegiatan tersebut digunakan
bahan untuk dipelajari oleh siswa, yaitu diindra, dipikirkan, dirasakan,
diimajinasikan, dan dilakukan. Buku pelajaran menyediakan bahan yang sudah
dipersiapkan, dipilih, dan ditentukan cakupan dan urutannya sehingga memberikan
kemudahan bagi siswa. Mengingat penggunaannya dalam kegiatan belajar, buku
pelajaran perlu disusun dengan cara yang dapat memenuhi keperluan belajar
tersebut. Isinya benar dari segi keilmuan, disusun secara sistematis,
mengandung informasi yang kaya, lengkap, dan relevan dengan tujuan pelajaran
tersebut.
Dalam menyusun buku teks
pelajaran harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu :
1.
Prinsip relevansi
Artinya keterkaitan, materi yang
ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin
dicapai.
2.
Prinsip konsistensi
Artinya keajegan, jika kompetensi
dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga
harus meliputi empat macam.
3.
Prinsip kecukupan
Artinya materi yang diajarkan
hendaknya mencukupi dalam membantu pemelajar mengusai kompetensi yang akan
diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak,
jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar
sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga yang tidak
perlu untuk mempelajarinya.
Sedangkan
Rusmin Tumanggor berpendapat ada tiga prinsip penulisan buku teks pelajaran,
yaitu :
1.
Keluasdalaman Tulisan
Keluasan dan kedalaman tulisan dasarkan pada standar Isi yang telah ditetapkan oleh negara secara nasional (Permendiknas No. 22 Tahun 2006).
Keluasan dan kedalaman tulisan dasarkan pada standar Isi yang telah ditetapkan oleh negara secara nasional (Permendiknas No. 22 Tahun 2006).
2.
Isi Tulisan yang meliputi :
a.
Konsep-konsep serta pengertian yang terdapat pada mata pelajaran
yang ditulis.
b.
Definisi para ahli terhadap konsep-konsep pada butir a tersebut.
c.
Teori para ahli tentang konsep-konsep pada butir a tersebut.
d.
Komponen-konpenen (aspek-aspek) pendukung setiap suatu konsep.
e.
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan mata pelajaran tersebut.
f.
Tokoh-tokoh yang berjasa sebagai pendiri, pengembang serta
penentang ilmu tersebut .
g.
Tujuan dan Kegunaan (manfaat) ilmu yang ditulis tersebut.
h.
Kata-kata kunci pada semua deskripsi tulisan tersebut.
i.
Menyajikan sari nilai-nilai dan norma penting yang terkandung
dalam tulisan mata pelajaran tersebut.
j.
Tampilkan juga isi tulisan tersebut tentang ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik.
k.
Sebaiknya tampilkan gambar, lukisan atau skema pada bagian-bagian
penting dari isi tulisan itu.
l.
Sebaiknya cantumkan jika ada data hasil penelitian para ahli
berupa narasi, tabel, grafik, diagram, dsb.
m.
Muat juga respon penulis atas isu-isu terbaru tentang atau terkait
materi pelajaran tersebut.
n.
Buat pertanyaan-pertanyaan penting dari setiap satuan-satuan besar
uraian tersebut untuk didiskusikan dan bahan penugasan siswa terkait.
o.
Jika memungkinkan buat juga catatan kaki (footnote) atas sesuatu deskripsi atau bahan kutipan yang
memerlukannya.
3.
Pengelompokan Tulisan
Pengelempokan berupa
pengorganisasian atau ketegorisasi isi tulisan.
a.
Bab-bab atau bahagian Pendahuluan: Bisa terdiri dari anak-anak
bab.
b.
Bab-bab atau bahagian Batang Tubuh: Bisa terdiri dari beberapa bab
atau bahagian serta masing-masing memiliki anak-anak bab atau bahagian.
c.
Bab atau bahagian Penutup: Kesimpulan dan rekomendasi yang
dipandang relevan.
d.
Daftar bacaan sumber rujukan: Berupa buku, jurnal, majalah,
laporan penelitian, dsb.
e.
Indeks: Konsep-konsep penting yang tertuang dalam tulisan sesuai
halaman.
f.
Daftar lampiran: Peta, Gambar, Daftar Riwayat Hidup Penulis/Photo,
dll.
4.
Bahasa Sederhana
a.
Bahasa sesuaikan dengan umur anak dan ilmiah populer.
b.
Konsep-konsep ditampilkan dengan penjelasan operasional yang mudah
dimengerti.
c.
Etika bahasa: halus dan menyentuh.
d.
Pedomani tekhnik penulisan buku: Huruf, tanda baca, margin,
paragraf, dsb.
5.
Intersubjektivitas
a.
Ide-ide awal penulis sebelum menulis, diskusikan lebih dahulu
dengan seorang ahli atau pakar yang relevan.
b.
Sesudah ditulis beri kesempatan dikoreksi seorang ahli yang
relevan tersebut.
c.
Draft tulisan bawa ke diskusi kelompok teman sejawat atau dari
pelbagai pihak terkait yang serius.
d.
Minta dibaca oleh salah seorang objek sasaran (user).
e.
Pertanyaan diujicobakan ke kelompok objek sasaran.
f.
Perbaiki sesuai masukan-masukan.
6.
Rekomendasi
a.
Minta rekomendasi salah seorang atau sejumlah ahli.
b.
Mintakan legalitas lembaga terkait.
7.
Penerbitan
a.
Pantau pemasaran.
b.
Jika tidak laris adakan revisi koreksi.
c.
Jika laris bagi-bagi profit untuk:
1). Pengembangan modal penulisan topik lainnya.
2). Pemenuhan kebutuhan pokok.
3). Harta agama: Zakat, Infaq, Waqaf, Sedekah, dll .
4). Revisi sesuai permasalahan fenomena yang aktual di lapangan.
1). Pengembangan modal penulisan topik lainnya.
2). Pemenuhan kebutuhan pokok.
3). Harta agama: Zakat, Infaq, Waqaf, Sedekah, dll .
4). Revisi sesuai permasalahan fenomena yang aktual di lapangan.
Dalam
penulisan buku teks Pelajaran diperlukkan beberapa ketentuan agar buku yang
disusun memberikan informasi yang utuh, adapun ketentuannya adalah :
1.
Persyaratan yang berkaitan dengan isi
A.
Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai
peserta didik/diklat
B.
Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan
dicapai
C.
Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
D.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
E.
Sesuai dengan jenjang dan sasararan
F.
Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
G.
Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara
2.
Persyaratan penyajian
A.
Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
B.
Ualing memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual
C.
Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca
D.
Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
E.
Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
F.
Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal
3.
Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa
A.
Menggunakan bahasa Indonesia yang benar
B.
Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan
perkembangan sasaran pembaca
C.
Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
D.
Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan
4.
Persyaratan yang berkaitan dengan Ilustrasi
A.
Relevan degan konsep, prinsip yang disajikan.
B.
Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan
antar paragraph.
C.
Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
D.
Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu
memperjelas materi
Langkah-langkah Penyusunan Buku
Teks Pelajaran
Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan menulis, bukan hanya memberikan pengetahuan tentang cara menulis. Adapun langkah-langkah tersebut adalah:
Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan menulis, bukan hanya memberikan pengetahuan tentang cara menulis. Adapun langkah-langkah tersebut adalah:
1. Merencanakan pendekatan sistem
Pendekatan sistem memiliki enam
komponen besar, yaitu: 1) analisis, 2) desain, 3) pengembangan, 4) uji coba dan
revisi, 5) implementasi, dan 6) evaluasi sumatif. Hal ini perlu dilakukan untuk
memperoleh hasil yang maksimal. Adapun hubungan keenam komponen di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
2. Melakukan analisis kebutuhan
ini perlu dilakukan untuk
meyakinkan diri penulis bahwa buku yang akan ditulis sangat dibutuhkan oleh
peserta didik. Dalam hal ini perlu menganalisis tingkat perkembangan psikologi peserta didik, kondisi
sosio-kulutral, minat dan motivasi siswa, biaya, dll. Khusus di Sumatera Barat,
perlu memperhatikan budaya Minangkabau sehingga penulisan buku tersebut dapat
mengintegrasikan budaya Minangkabau yang mendukung materi, seperti pepatah,
kehidupan para tokoh Minang yang
berprestasi, dsb.
3. Mendiskripsikan kelompok sasaran
Sasaran buku tersebut tentu
tingkat siswa, apakah di SD, SMP, atau setingkat SMA. Hanya sajaperlu mendalami
karakteristik masing-masing tingkatan tersebut, seperti analisis kebutuhan di
atas. Hanya saja, langkah ketiga ini merumuskan lebih jelas lagi tentang
sasaran tersebut.
4. Melakukan kerja sama dengan ahli bidang studi
Penulisan buku sebaiknya
berdiskusi dengan orang lain untuk bertanya atau bertukar pikiran, terutama dari aspek bidang studi. Orang lain
yang dimaksud sebaiknya ahli bidang studi yang dapat dijadikan sebagai
narasumber yang bertanggung jawab. Khusus untuk PAI, karena ada lima aspek,
perlu berdiskusikan dengan ahli tafsir-hadis, ahli fiqh, ahli tauhid
(ushuluddin), ahli sejarah, dan
ahli pendidikan Islam secara umum.
5. Menuliskan kompetensi yang
dapat diukur
Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan memperhatikanwaktu yang dibutuhkan.
Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan memperhatikanwaktu yang dibutuhkan.
6. Melakukan analisis piramida
Analisis
piramida merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengidentifikasi seluruh
kompetensi dan sub-kompetensi yang diperlukan. Selainjutnya menyusun satu sama
lain secara logis sehingga mudah dipelajari. Cara yang terbaik adalah dengan
memulai dari tujuan (goal) kemudian
berjalan mundur untuk mengetahui kompetensi-kompetensi yang diperlukan.
7. Mengidentifikasi jenis belajar, pemilihan metode dan media, dan peta belajar
Langkah
ketujuh ini dilakukan dengan memperhatikan jenis materi dan tingkat sasaran
peserta didik. Perlu pula mengidentifikasi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
8. Menentukan struktur pelajaran dan desain pertanyaan
Struktur
pelajaran harus tergambar dalam profil tulisan pada setiap Bab/tema. Struktur
pelajaran ini disusun secara utuh, mulai dari pendahuluan sampai tindak lanjut
setelah melakukan tes akhir pokok bahasan.
9. Membuat lay-out halaman
Lay-out halaman hendaklah memperhatikan:
a. Gambar di awal Bab
b. Uraian materi standar
c. Kegiatan siswa
d. Jendela dan Gambar
e. Informasi atau rumus-rumus yang penting
10. Melakukan penulisan naskah yang sesungguhnya
Setelah melakukan sembilan langkah sebelumnya, maka lakukanlah penulisan buku yang sesungguhnya dengan ketekunan dan kesabaran serta niat yang ikhlas.
11. Melakukan evaluasi
Setelah buku ditulis, sebaiknya dilakukan evaluasi dengan menempuh beberapa tahap, yaitu:
a. Review ahli bidang studi, desain pembelajaran, dan editorial.
b. Uji coba satu-satu atau secara individual kepada siswa yang relatif cerdas, biasa dan kurang dengan memperhatikan responnya.
c. Uji coba kelompok kecil sekitar 20-30 orang dengan mengamati respons mereka tanpa harus dibimbing.
d. Uji coba lapangan nyata, setelah melakukan revisi dari tahapan sebelumnya
e. Evaluasi sumatif, yaitu untuk menentukan prestasi belajar siswa yang menggunakan buku tersebut.
f. Penutup
Buku
harus memiliki 3 bagian utama, yaitu bagian awal isi (cover), bagian isi, dan
bagian akhir.
Agar dapat menjadi
penulis buku ajar, dapat diawali dengan tahapan-tahapan berikut: membaca dan
menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD); menyusun peta konsep.
Peta konsep adalah sistematika pendistribusian materi yang mengacu kepada SKKD,
semacam daftar isi; mengumpulkan materi yang relevan dengan SKKD untuk
dijabarkan sesuai dengan peta konsep; membaca buku ajar yang telah dinyatakan
lolos BSNP agar memperoleh inspirasi dan dapat membuat modifikasi; memahami
instrumen penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP; mengembangkan materi
sesuai dengan peta konsep; merefleksikan koherensi materi dalam satu bab/unit
untuk ditemukan kekurangan; minta pertimbangan pihak lain untuk memberi
kritikan atau input hingga pada tahap buku siap dicetak.
Dalam membuat sebuah buku pelajaran harus disesuaikan dengan
undang-undang yang berlaku, diantaranya syarat penulisan buku teks pelajaran
yang telah ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
Kesesuaian tulisan artikel dengan Peraturan Pemerintah mengenai
Buku Teks Pelajaran. Adapun kesesuaian tersebut memuat dalam peraturan
pemerintah yaitu:
1. Lampiran
Permendiknas No.22 Tahun 2006 pada Bab 1 mengenai standar isi terutama pada
poin pertama yang berbunyi :
“kerangka
dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum
pada tingkat satuan pendidikan”
Kutipan
standar isi yang dimaksud pada poin pertama dalam lampiran Permendiknas No.22
Tahun 2006 sangat sesuai dengan apa yang ditulis penulis mengenai pedoman
penulisan buku. Ini dapat dilihat pada tulisannya yang berbunyi :
“Kaidah
isi buku pelajaran mencakup : (1). Cakupan isi sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, (2). Urutan sajiannya sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam
kurikulum, (3). Tingkat kesulitan sesuai dengan tahapan pembelajaran yang
ditentukan di kurikulum.”
2. Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 8 yang membahas mengenai SNP (Standar
Nasional Pendidikan) dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
Hal
ini terbukti dan dapat dilihat pada tulisan penulis yang menjelaskan 9 langkah
untuk dapat menjadi penulis buku ajar. Dalam sub bab tulisan tersebut, penulis
banyak memberikan informasi bahwa diantaranya dalam menulis buku agar sesuai
dengan apa yang dihendaki oleh BSNP, dimana hal yang harus dilakukan mencakup :
membaca dan menelaah SK/KD, menyusun peta konsep, mengumpulkan materi, membaca
buku ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP, memahami instrumen penilaian buku
ajar yang telah ditetapkan BSNP, mengembangkan materi sesuai dengan peta
konsep, merefleksikan koherensi materi, Minta pertimbangan dan kritikan pihak
lain, dan buku siap dicetak.
Hasil
Wawancara Dosen Mengenai Penulisan Buku
A. Profile Narasumber
Nama Narasumber : Ika Lestari S.Pd, M.Si
Jabatan : Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Buku yang Pernah Ditulis : “Pengembangan Pembelajaran berbasis Internet”
B. Materi Pertanyaan
1. Apa sajakah langkah-langkah dalam
penulisan buku?
2. Bagaimana menyusun buku agar buku tersebut
dapat menarik perhatian pembaca?
3. Bagaimana kiat-kiat dalam penulisan buku?
4. Apa sajakah kendala-kendala yang ada
dalam menulis buku?
C. Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan buku adalah :
Menganalisis dan mengidentifikasi sasaran dan kebutuhan akan
pembaca. Yang dilakukan pada tahap pertama ini terbagi atas dua tahap, yaitu
pertama dimulai dengan mengidentidikasi sasaran dan yang kedua yakni
identifikasi materi. Pada tahap pertama identifikasi ini dimulai dari
identifikasi sasaran. Karena buku yang ditulis oleh Ibu Ika adalah buku
ajar yang sasarannya diperuntukkan untuk mahasiswa maupun mahasiswi meskipun
pada dasarnya buku yang ditulisnya dapat berlaku dan dipelajari secara umum,
maka buku yang ditulis beliau tersebut harus dikemas sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa. Tahap selanjutnya dalam tahap identifikasi ini adalah
mengidentifikasi materi apa saja yang akan dibahas dalam buku tersebut. Dalam
indentifikasi materi disini, konten atau isi materi dalam buku harus mencakup
keseluruhan dari apa yang dibutuhkan oleh sasaran yang dalam hal ini adalah
mahasiswa dan atau mahasiswi. Disamping itu, salah satu yang terpenting juga
dalam menulis buku tentunya adalah menentukan tujuan dari penulisan buku
tersebut mulai dari untuk apa buku ini ditulis, seberapa pentingkah buku ini
bagi pembaca, dan sebagainya.
Kemudian langkah selanjutnya
adalah dalam mencari sumber-sumber bacaan sebagai referensi penulisan buku.
Bahan bacaan yang dapat dijadikan sebagai referensi penulisan buku dapat
diambil dari beberapa sumber yang ada, baik itu yang didapatkan dalam bentuk
buku, jurnal, maupun istilah yang di dapat di internet, dan sumber tersebut
tentunya yang berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat dibuktikan
kebenarannya. Dalam kaitannya dengan penulisan buku, sumber atau referensi ini
juga memiliki beberapa kriteria yang artinya adalah tidak sembarang buku dapat
dijadikan sebagai sumber bacaan. Salah satu kriterianya misalkan buku ini harus
sesuai dengan konten yang akan ditulis dalam buku, harus berasal dari para ahli
atau tokoh yang berkecimpung di bidang tersebut yang berkaitan dengan topic
yang ditulis dalam buku tersebut.
Awalnya Ibu Ika juga
melakukan mini riset tentang buku-buku sejenis apa saja yang dibahas di dalamnya,
apa kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam buku tersebut. Setelah melakukan mini riset tersebut,
kemudian beliau mulai menyusun buku dengan menambah beberapa konten atau materi
yang dianggap bagus dan baik dari buku sejenis yang sudah ia baca. Seperti yang
dialami penulis pada umumnya, tentunya ada kendala yang dihadapi oleh Bu Ika dalam hal
penyusunan buku hingga tercetaknya buku yang ditulisnya. Adapun kendala yang
dirasakan Bu Ika yaitu apabila ada buku referensi yang berasal dari bahasa asing,
itu dapat membuat beliau agak kurang jelas dalam memahami makna atau maksud
dari isi buku tersebut.
Kemudian adalah
menyusun buku yang ditulis tersebut. Dalam tahap menyusun buku perlu
diperhatikan mengenai tujuan dari penulisan buku. Hal tersebut perlu
diperhatikan secara seksama dengan maksud agar bahasan di dalam buku yang
ditulis dan diterbitkan tidak jelas arahnya dan cenderung membuat pembacanya
menjadi bingung serta tidak dapat mencerna apa yang dibacanya. Selain daripada
itu, yang perlu diperhatikan kemudian adalah mengenai isi atau konten yang akan
dibahas dalam buku harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan sasaran terkait.
Dalam hal penulisan buku, bagian yang tak kalah penting peranannya adalah unsur
metodologi atau sistematika penulisan buku yang juga berperan sangat penting
dalam menyusun sebuah buku agar buku tertata dengan rapi, tidak berantakan tata
letaknya dan secara kondisi nyaman dan enak untuk dibaca oleh pembaca. Karena
bagaimanapun juga buku dengan sistematika penulisan baik dan rapi dapat
dikategorikan sebagai buku yang baik untuk pembaca. Selanjutnya, yang menjadi
tolak ukur dalam penyusunan buku adalah bahasa yang digunakan haruslah
menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang telah disempurnakan
(EYD) agar pembaca dapat memahami maksud dari tiap kata maupun kalimat sehingga
pesan yang disampaikan diterima dengan baik. Dengan penggunaan EYD yang baik
maka pembaca tidak perlu membuka kamus terlebih dahulu jika terdapat kata yang
pembaca kurang mengerti. Artinya, penggunaan ejaan yang tepat sangat membantu
pembaca dalam membaca isi atau konten yang ada dalam buku tersebut.
Selanjutnya adalah penyajian isi, agar buku yang ditulis penulis
dapat menarik perhatian pembaca maka perlu adanya penambahan tulisan yang
menarik, disain yang menarik, kombinasi warna yang sesuai hingga perlu
menyajikan soal-soal latihan dalam bentuk kemasan gambar atau ilustrasi. Dalam
hal ini, ilustrasi juga memegang peranan yang penting dalam penyusunan sebuah
buku, bila dirasa dibutuhkan untuk menambah gambar, tabel, bagan, ataupun
diagram maka berikanlah gambar atau ilustrasi tersebut. Tentunya ilustrasi
tidak boleh keluar dari materi yang sedang dibahas. Karena pada dasarnya
ilustrasi ditujukan untuk memperjelas apa yang telah dijelaskan pada buku
terkait dengan harapan pembaca dapat semakin memahami isi buku dengan melihat
ilustrasi atau gambar yang disajikan dalam buku
tersebut. Karena bagaimanapun juga pada dasarnya tidak ada orang yang
menyukai sepenuhnya textbook atau buku yang hanya sekedar memuat tulisan dan
kalimat-kalimat saja di dalamnya.
Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam hal penulisan buku
adalah faktor fisik. Faktor fisik buku disesuaikan dengan sasaran yang akan
dituju, misalkan untuk anak Sekolah Dasar biasanya fisik buku akan berukuran
besar dengan ukuran tulisan yang juga cukup besar agar lebih jelas terbaca
sedangkan untuk kelas yang lebih tinggi lagi tingkat pendidikannya bisa
menggunakan ukuran buku yang relatif sedang dengan tulisan yang tidak terlalu
besar. Akan tetapi, bila ada yang tidak sesuai dari faktor-faktor yang telah
disebutkan di atas, maka akan dapat mencari alternatifnya, baik itu bisa berupa
modifikasi, kompilasi, dan atau berupa susun baru. Selain itu, agar buku lebih
marketable dibandingkan dengan buku lain pada umumnya, hendaknya penulis untuk
mendesain cover buku dengan disain menarik sebelum masuk ke pihak penerbit.
Karena lebih baik penerbit hanya berperan sebagai pembuat layout dan pencetak
saja.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah sebelum buku dicetak,
terlebih dahulu penulis memberikan “dummy” kasar terlebih dahulu kepada
pihak penerbit untuk dapat direvisi setelah dikoreksi oleh editor kependidikan (jika dalam jurnal disebut
mitra bestari) dan setelah revisi dilakukan
maka tahap terakhir buku siap untuk dicetak dan diterbitkan.
Ibu Ika juga menekankan hal apa saja yang
harus diperhatikan dalam menuliskan buku, yaitu :
-
Konsisten, artinya jika dari awal menulis kata siswa, maka sampai akhir pembahasan
tidak usah memberi istilah baru lagim seperti peserta didik, pebelajar.
-
Jangan membuat buku yang sulit dipahami oleh pembaca, karena tidak hanya
orang-orang dibidang kalian yang membaca buku kita
-
Jangan membuat buku yang terlalu tebal, buku yang tebal dapat memperlambat
proses penyampaian pesan penulis secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar